Senin, 30 November 2009

Cara Mengemudi

Sebelum Menghidupkan Mesin:
1./ Atur posisi duduk yg nyaman. Biasakan menginjak pedal rem hanya dgn kaki kanan.
2./ Kenali letak pedal gas. Biasakan hanya menginjak gas bila ingin melaju & pedal rem saat ingin berhenti.
3./ Jgn menginjak pedal rem dgn kaki kiri utk menghindari terjadinya penginjakan pedal rem & gas secara bersamaan.

>>Saat akan Menghidupkan Mesin:
1./ Pastikan rem tangan terpasang. Injak pedal rem dgn kaki kanan.
2./ Pastikan tuas transmisi berada posisi (P). Mesin matik hanya dpt distarter bila tuas transmisi di posisi (P) atau (N), namun dianjurkan pd posisi (P) agar lebih aman krn pd posisi ini seluruh roda dlm posisi terkunci. Kemudian baru menghidupkan mesin.

>>Saat Menjalankan Kendaraan:
1./ Injak pedal rem dgn kaki kanan. Rem mutlak diinjak krn mobil otomatis cenderung maju sendiri meski pedal gas blm diinjak sekalipun.
2./ Pindahkan tuas transmisi ke posisi (D) utk maju, posisi (R) utk mundur.
3./ Pastikan ketepatan tuas pemindah pd posisi yg diinginkan. Lepaskan rem tangan.
4./ Perlahan lepaskan pedal rem lalu tekan pedal gas scr seksama dgn kaki kanan. Tekanlah pedal gas scr perlahan utk menambah kecepatan.

>>Saat Melaju:
1./ Pd kondisi jalan normal; gunakan posisi (D) cukup mengoperasikan pedal gas & rem.
2./ Pd jln naik dan/ turun; biasakan memakai hold atau OD off atau posisi 2 untuk mendapatkan efek pengereman mesin / engine brake. Jgn memakai posisi (N) pd saat melaju di jln turunan krn tdk ada efek pengereman mesin / engine brake.
3./ Pd turunan curam; gunakan posisi (L) utk menahan laju kendaraan & membantu kerja rem.
4./ Sentakan kick down; tekanlah pedal gas sepenuhnya utk mempercepat laju kendaraan / menyalip mobil lain.

>>Saat Berhenti:
1./ Di posisi (D) injak pedal rem disaat kendaraan berhenti. Tariklah rem tangan jk perlu.
2./ Jk berhentinya lama misalnya di lampu merah, gunakan posisi (N).
3./ Utk kembali melaju, sesudah berhenti injaklah rem. Pindahkan tuas transmisi ke posisi (D), lepaskan rem lalu injak kembali pedal gas scr bertahap.

>>Parkir:
1./ Parkirlah posisi kendaraan scr bnr. Injaklah pedal rem & tarik rem tangan.
2./ Pindahkan posisi tuas pd posisi (P) agar roda dlm posisi terkunci aman.
3./ Matikan mesin. Demi keamanan, mesin hrs dimatikan sewaktu meninggalkan kendaraan & cabut kunci kontak. Selengkapnya...

Jumat, 20 November 2009

Mengemudi dgn Aman dan Efesien

  1. Pengecekan Bagian Luar Mobil
  2. Sebelum menggunakan mobil cek kondisi sekeliling bodi, pastikan semua dalam kondisi baik dan layak jalan.

    Pengecekan Ban

    Kembanga Ban

    Cek tekanan angin dan kondisi ban mobil (termasuk ban cadangan) minimal seminggu sekali sebelum mobil digunakan. Periksa tekanan angin dengan menggunakan Tire Presure Gauge, dan pastikan tekanan sesuai dengan standar.

    Untuk memeriksa ketebalan ban, gunakan Trade Wear Indicator, yaitu berupa tanda segitiga pada dinding ban dan tonjolan pada telapak ban.

    Jika kembangan ban sudah rata dengan tonjolan tersebut, maka gantilah segera ban Anda.

    Pengecekan Mesin
    Lakukan pengecekan ruang mesin minimal seminggu sekali pada bagian oli mesin, oli rem, air radiator dan air aki. Pastikan ketinggian oli ataupun air berada di bawah garis maksimal. Selanjutnya cek juga karet-karet selang dan tali kipas. Pastikan semua masih lentur dan tidak ada retakan.

  3. Pengecekan Dalam Mobil
  4. Saat memasuki kabin mobil hal penting yang perlu di cek adalah kondisi karet pedal kopling, rem dan gas. Semuanya harus terpasang dengan baik dan tidak tipis.

    Lalu, cek juga rem tangan mobil, terutama tuas dan penguncinya. Semuanya harus dalam kondisi dan berfungsi dengan baik.

  5. Posisi Duduk
  6. Ada 3 hal penting yang akan kita dapatkan apabila posisi duduk kita sudah tepat, yaitu:

    1. Komunikasi
      Mudah berkomunikasi dengan pengendara lain dan memantau situasi di luar mobil.
    2. Kenyamanan
      Tidak mudah lelah dan selalu sigap meski mengemudi jarak jauh.
    3. Kontrol

    4. Sabuk Pengaman

      Mudah merasakan gejala awal ketika mobil mulai kehilangan keseimbangan. Sehingga bisa segera mengantisipasinya.

    Untuk mendapatkan posisi duduk yang tepat ikuti prosedur dalam hal:

    Sabuk Pengaman
    Gunakan selalu Sabuk Pengaman sebagai perlengkapan pelindung keselamatan utama. Pastikan terdengar suara KLIK!, saat memasangnya.

    Penggunaan sabuk pengaman yang tepat, harus melewati tulang bahu dan pinggul. Gunakan pengatur ketinggian sabuk pengaman agar memudahkan mendapatkan posisi duduk yang tepat.

    Jarak Kursi
    Atur jarak kursi sehingga kamu mudah mengoperasikan pedal gas, rem dan kopling.

    Sandaran Kursi
    Posisi sandaran kursi harus nyaman, tidak terlalu tegak namun tidak terlalu landai.Jarak ke kemudi

    Jarak Tubuh & Kemudi
    Jarak ideal tubuh dengan kemudi yaitu sekitar 25cm. Cara mengukurnya, letakkan kedua pergelangan tangan Anda pada jam 12. Kemudian atur sandaran kursi.

    Posisi Penahan Kepala
    Tempatkan sandaran kepala sejajar dengan tinggi kepala.

    Ketinggian Kemudi
    Sesuaikan ketinggian kemudi sampai merasa nyaman untuk mengemudi.

    Setelah duduk dengan nyaman, lakukan pengecekan berikut ini:Indikator Dashboard

    Pengecekan Instrumen Dashboard
    Cek semua indikator di dashboard ketika kunci dalam posisi ON. Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dan SRS Airbag, pastikan saat menyalakan mobil indikator tersebut mati.

    Pengaturan Kaca Spion
    Atur semua posisi kaca spion supaya memudahkan memantau situasi di luar mobil.

    Pengecekan Lampu-lampu
    Pastikan semua lampu-lampu berfungsi dengan baik.

  7. Olah KemudiOlah Kemudi
  8. Posisi dasar tangan yang paling tepat saat mengemudi yaitu tangan kiri di posisi jam 9 dan tangan kanan di posisi jam 3. Posisi ibu jari harus tegak di atas setir dan tidak masuk ke lingkaran setir.

    Hindari kebiasaan mengemudi dengan satu tangan, telapak tangan dan mengemudi dengan jari yang masuk ke lingkar setir. Selain mudah kehilangan kendali saat mengemudikan mobil, Anda juga terancam bahaya cedera bahkan kematian.

    Ada 2 Teknik olah kemudi yang tepat yaitu sebagai berikut:

    1. Tarik-Dorong Setir
    2. Merupakan teknik olah kemudi yang paling dasar dan aman digunakan di berbagai situasi, baik mengemudi pada kecepatan rendah ataupun tinggi.
    3. Silang
    4. Teknik ini dapat digunakan saat kecepatan rendah tapi membutuhkan radius putar yang cukup luas, seperti saat parkir atau berbalik arah.
  9. Teknik Pengereman
  10. Salah satu fitur yang berkaitan dengan teknik pengereman adalah Anti Lock Brake System (ABS), Electronic Force Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).

    ABS berfungsi agar ban tidak terkunci saat terjadi pengereman.
    Caranya injak sekuat tenaga pedal rem sambil arahkan mobil ke tempat yang lebih aman.

    EBD berfungsi mendistribusikan daya pengereman ke setiap roda sesuai beban kendaraan. Mekanisme ini bekerja bersama ABS dan sangat bermanfaat ketika mengerem pada jalan menikung.

    Sementara itu, BA berguna untuk menambah daya pengereman saat mengerem mendadak. Mekanisme ini bekerja berdasarkan kecepatan menginjak pedal rem pada kondisi darurat. Sehingga dengan sedikit injakan tapi cepat, mobil dapat berhenti dengan cepat.

  11. Scanning
  12. Ketika sedang mengendarai mobil, perlu memperhatikan semua pengguna jalan atau kondisi jalan sekitar, misalnya motor, mobil, rambu-rambu, pejalan kaki ataupun objek-objek penting lainnya yang dapat mempengaruhi kesigapan saat mengemudi.Blind Spot

  13. Blind Spot
  14. Blind Spot adalah area yang tidak terlihat secara langsung oleh kaca spion tengah, kanan ataupun kiri. Dengan keterbatasan ini, perlu membiasakan diri untuk melakukan Shoulder Check yaitu dengan menoleh sesaat ke kiri atau kanan sesuai arah belok Anda.

  15. Safe Following Distance
  16. Ketika sedang mengendarai mobil, jaga jarak aman ideal mobil dengan mobil di depan yaitu sekitar 3 detik. Caranya:

    Temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di sepanjang jalan.
    Kemudian saat mobil lain di depan melintasi patokan tersebut, hitung dengan angka ‘1000 dan 1, 1000 dan 2, 1000 dan 3’.
    Pastikan mobil melewati patokan yang sama pada akhir hitungan. Jika sudah tepat, maka Anda telah memenuhi jarak aman ideal.

  17. Safe Stopping Distance
  18. Saat menghentikan mobil, pastikan jarak mobil cukup memadai sehingga bisa melihat kedua ban belakang mobil yang berada di depan. Hal ini agar memudahkan saat terjadi kondisi yang memaksa Anda harus keluar dari antrian kendaraan.Parkir

  19. Parkir
  20. Untuk memudahkan saat parkir, perlu memahami dan menggunakan patokan-patokan yang ada pada mobil. Seperti terlihat pada gambar berikut:

Tips Efisiensi Bahan Bakar Saat Mengemudi:

  • Pastikan kondisi mesin selalu prima.
  • Jaga putaran mesin tetap rendah.
  • Hindari akselerasi dan pengereman berlebihan.
  • Gunakan pengereman dengan mesin.
  • Tekanan udara ban selalu normal.
  • Gunakan SPBU yang kredibel dan akurat.
  • Matikan AC jika tidak diperlukan.
Selengkapnya...

7 Hari Mengemudi dgn Aman

Apakah anda berniat dan berkeinginan kuat untuk bisa mengemudikan sebuah mobil?? Yap anda membaca sebuah artikel yang tepat, karena kali ini saya akan memberikan langkah-langkah jitu untuk mahir mengemudi dalam 7 hari untuk pemula.

Yap, kata-kata pembuka yang biasanya tertulis di buku-buku panduan otodidak yang dijual di toko buku tersebut mungkin mengawali tulisan kali ini. Biasanya buku-buku jenis ini berjudul “Mahir **bla,,bla,,bla*** dalam 24 jam”, ” X langkah jitu menguasai **Bla,,bla** untuk Pemula”, ataupun “Belajar Sendiri **Bla,,bla,,bla** dalam X hari”. Sayangnya dari sederetan buku tersebut belum pernah saya temukan panduan untuk mengemudikan mobil. Hehehehe… Karena itulah saya menuliskannya di blog ini. (Sebenarnya karena ga’ tau mau nulis apa lagi)

Persiapan Awal:
Sebelum anda mulai belajar mengemudi, ada baiknya jika anda menyiapkan beberapa hal penting berikut ini, yaitu:
Niat yang kuat
Ingat segala sesuatu itu tergantung pada niatnya, ada baiknya jika anda meluruskan niat terlebih dahulu sebelum memulai. Hehe..

Sebuah Mobil
Terserah bagaimana anda mendapatkannya yang penting memenuhi syarat-syarat seperti: bukan mobil curian, disarankan menggunakan mobil yang masih menggunakan fasilitas kopling (manual), disarankan juga memilih mobil yang berukuran besar seperti kijang, panther, atau sejenisnya.

Seorang Pengajar
Ingat!! orang tersebut harus lah orang yang sudah bisa mengemudi, jangan memilih orang yang sama-sama sedang belajar. Hehehe…

Hari Pertama
Awali hari pertama anda dengan membaca Basmallah. Di hari pertama ini yang anda lakukan adalah memahami kontrol dasar dari setiap fitur dashboard mobil yang ada. Memang setiap mobil berbeda-beda, tapi paling tidak anda mengerti cara menghidupkan dan mematikan mesin, cara menggunakan lampu sen dan lamu hazard, menggunakan lampu utama dan lampu jarak jauh, menjalankan wiper untuk mengatasi hujan, dan sebagainya
Jika sudah paham, sekarang saatnya mempelajari aturan dasar tentang mengemudi. Ada banyak aturan dasar tapi paling tidak anda paham tentang penggunaan jalur kiri dan kanan, etika dalam mendahului, dan arti rambu-rambu lalu lintas yang ada.
Capaian hari pertama ini adalah anda sudah menguasai semua teori tentang dua hal diatas.

Hari Kedua
Saatnya terjun ke lapangan, yup benar-benar ke lapangan. Carilah sebuah lapangan disekitar kompleks rumah anda untuk berlatih maju dan mundur. Tujuannya adalah membiasakan diri anda bermain dengan kopling. Pastikan anda sudah bisa menjalankan mobil dengan halus tanpa getaran mesin yang terasa (apalagi jika mesinnya mati-mati terus). Jika sudah, silahkan keluar dari lapangan dan mulailah menjalankan mobil anda di jalanan kompleks rumah. Biasakan diri anda dengan melakukan perpindahan tingkat kecepatan berulang-ulang (ganti-ganti gigi maksudnya). Latih juga mata anda untuk melihat ke belakang dengan menggunakan kaca spion. Sangat dianjurkan untuk memilih track yang lurus dan datar di hari kedua ini.

Hari Ketiga
Hari ini menunya masih sama dengan hari sebelumnya, bedanya hari ini anda berpindah track (lintasan) dari yang lurus ke yang lebih berbelak-belok. Ok, segera cari lintasan yang berkelak-kelok di kompleks perumahan anda. Jangan meremehkan teknik belok, karena walaupun sederhana teknik ini cukup sulit diimplementasikan dengan sempurna. Yang perlu diperhatikan ketika berbelok adalah jangan sampai mengambil jalan pengemudi lain. Sekedar informasi, belok kanan lebih sulit daripada belok kiri karena hampir bisa dipastikan anda akan memotong jalan pengemudi lain.

Hari Keempat
Sekarang saatnya menanjak, cari tanjakan di sekitar kompleks rumah anda, lalu berlatihlah di sana. Ada dua teknik dalam dalam dunia mengemudi, pertama menggunakan rem tangan, dan yang kedua menggunakan seni permainan kopling. Hari ini adalah hari dimana anda belajar untuk menguasai kedua teknik tersebut. Lakukan di berbagai macam tingkat kecuraman tanjakan dan lakukan variasi menanjak secara maju dan mundur. Ingat!! perhatian juga temperatur mesin mobil anda, karena pada dasarnya fungsi kopling adalah menjaga agar mesin anda tidak mati dan memainkan kopling sama dengan memainkan mesin mobil anda untuk menaik turunkan kinerjanya. Ciri mesin mobil sudah panas adalah asap yang muncul dari kap mesin. Hehehe….

Hari Kelima
Anda sudah menguasai jalan menanjak?? Saatnya belajar memarkir mobil. Yap, teknik yang cukup sulit, hampir sama tingkat kesulitannya dengan menanjak atau bahkan bisa menjadi lebih sulit untuk kondisi tertentu. Pertama pelajari parkir mundur seperti jika memarkirkan mobil di tempat parkir biasa, lakukan dari arah kiri dan kanan. Selanjutnya pelajari teknik parkir horizontal. Teknik parkir ini biasa digunakan jika kita menghadapi tempat parkir yang paralel. Hehe… Jika sudah, lanjutkan dengan kombinasi memarkir dan menanjak, yaitu dengan mencoba memarkir di tanjakan. Capaian hari ini adalah anda sudah menguasai berbagai macam teknik memarkir untuk berbagai macam kasus parkiran yang umum. Hehe…

Hari Keenam
Saatnya turun ke jalan!! Yup, coba keluar dari kompleks rumah anda. Kali ini coba lah menjadikan jalan besar di kota anda sebagai track-nya. Gunakan segenap kemampuan yang telah anda pelajari di hari sebelumnya untuk menaklukan jalanan kota. Hehe… Oiya, jangan lupa pelajari juga cara mengisi bensin yang benar. Biasanya pemula tidak tahu caranya membuka tutup tangki bensin. hehe..

Hari Terakhir
Saatnya kebut-kebutan!! Sejujurnya tidak ada yang harus diajarkan dalam hal mengebut (menjalankan kendaraan denga kecepatan diatas 80 Km/jam) karena memang itu adalah kemampuan natural yang pasti muncul dengan sendirinya di kalangan para pengemudi profesional. Hehe… Hanya saja perhatikan kondisi kendaraan dan kondisi sekitar kendaraan sebelum menggeber mobil anda dengan berkecepatan tinggi. Jalan tol adalah tempat yang tepat untuk mengimplementasikan teknik yang satu ini.

Selamat, Kini anda sudah bisa mengemudi mobil hanya dengan 7 hari. hehehe…

note: Tips ini bisa dilakukan dengan jangka waktu yang lebih pendek dan juga cocok untuk semua umur (asalkan kakinya sudah sampai untuk nginjek rem dan gas). Sebagai perbandingan, dahulu saya mencoba mengemudikan mobil untuk pertama kalinya saat menduduki kelas 2 SMP, dan berhasil menaklukan jalanan kota setelah berlatih intensif selama 3 hari. Jadi, semoga berhasil. hehehe…..

Selengkapnya...

MENENTUKAN TERMINAL REGULATOR DAN MERANGKAI SISTEM KELISTRIKAN

NAMA ;

MENENTUKAN TERMINAL REGULATOR DAN MERANGKAI SISTEM KELISTRIKAN

DIKERJAKAN ;


KELAS ;

DIPERIKSA ;


KELISTRIKAN OTOMOTIF

NILAI ;



I. KESELAMATAN KERJA

1. Patuhilah perintah-perintah Instruktur

2. Tanyakan hal-hal yang belum jelas

I. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

a.1. Alat kerja

1. Tang potong kabel

2. Tang cucut

3. Obeng ( - ) dan ( + )

a.2 Alat ukur

1. AVO meter

2. Ampere meter

b. Bahan

1. Regulator alternator model 6 terminal

2. Alternator

3. Kabel 0,8 mm

4. Socket mata 6

5. Socket mata 3

6. Lampu CHG

II. LANGKAH KERJA

Menentukan terminal-terminal regulator

1. Terminal F adalah………………………………………….

2. Terminal E adalah…………………………………………

3. Terminal IG adalah………………………………………..

4. Terminal L adalah…………………………………………

5. Terminal B adalah…………………………………………

6. Terminal N adalah…………………………………………

Mengukur nilai tahanan antara terminal – terminal regulator

1. Nilai tahanan antara IG dan F ketika di tekan………bebas……

Sfisifikasi tahananya 11 ohm 0 ohm

2 Nilai tahanan antara L dan E ketika di tekan …….. bebas

Sefisifikasi tahananya adalah 100 ohm 0 ohm

3 Nilai tahanan antara B dan E ketika di tekan………. Bebas

Sefisifikasi tahananya adalah 100 ohm tak terbatas

4. Nilai tahanan antara terminal B dan L ketika di tekan ……… bebas

Sefisifikasi nilai tahanan adalah 0 ohm tak terbatas


NAMA ;

MENENTUKAN TERMINAL REGULATOR DAN MERANGKAI SISTEM KELISTRIKAN

DIKERJAKAN ;


KELAS ;

DIPERIKSA ;


KELISTRIKAN OTOMOTIF

NILAI ;



I. KESELAMATAN KERJA

1. Patuhilah perintah-perintah Instruktur

2. Tanyakan hal-hal yang belum jelas

III. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

a.1. Alat kerja

1. Tang potong kabel

2. Tang cucut

3. Obeng ( - ) dan ( + )

a.2 Alat ukur

1. AVO meter

2. Ampere meter

b. Bahan

1. Regulator alternator model 6 terminal

2. Rotor

3. Kabel 0,8 mm

4. Socket mata 6

5. Socket mata 3

6. Lampu CHG

IV. LANGKAH KERJA

Menentukan terminal-terminal regulator

1. Terminal F adalah………………………………………….

2 . Terminal E adalah…………………………………………

3. Terminal IG adalah………………………………………..

4. Terminal L adalah…………………………………………

5. Terminal B adalah ………………………………………….

6. Terminal N adalah …………………………………………

Mengukur nilai tahanan antara terminal – terminal regulator

1. Nilai tahanan antara IG dan F ketika di tekan………bebas……

Sfisifikasi tahananya 11 ohm 0 ohm

2 Nilai tahanan antara L dan E ketika di tekan …….. bebas

Sefisifikasi tahananya adalah 100 ohm 0 ohm

3 Nilai tahanan antara B dan E ketika di tekan………. Bebas

Sefisifikasi tahananya adalah 100 ohm tak terbatas

4. Nilai tahanan antara terminal B dan L ketika di tekan ……… bebas

Sefisifikasi nilai tahanan adalah 0 ohm tak terbatas

V. Hasil Praktek 1.Gambarkan komponen- komponen Alternator

2.Jelaskan cara melepas dan memasang Alternator pada komponen

3.Jelaskan cara memeriksa Alternator

VI. Hasil Praktek : (Jawaban dari item V)

……..,……………………..

Mengetahui, Guru Mata Diklat

Kepala SMK TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

………………… Agus Budiman,S.Pd

NIP …………… NIP……………………….



Selengkapnya...

Sistem Pengapian


Selengkapnya...

PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PELUMASAN

NAMA :

PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PELUMASAN

DIKERJAKAN:

KELAS :

DIPERIKSA :

AUTOMOTIF MOTOR

DINILAI :

I. KESELAMATAN KERJA

1. Patuhilah perintah –perintah Instruktur

2. Tanyakanlah hal-hal yang belum jelas

II. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

a.1 Alat kerja

1. Alat kerja standar

2. Meja perata

3. Kunci filter

a.2 Alat ukur

1. Feeler gauge

2. Mistar sorong

b. Bahan

1. Oli 4. Lap

2. Bak oli 5. Oli filter

3. Pompa oli

III. LANGKAH KERJA

a. Membongkar

1.

2.

3.

4.

b. Memeriksa

b.1 Pemeriksaan visual komponen pompa oli

Nama komponen : Keadaan.. Kesimpulan

1. Tutup pompa oli …………………………. …………………

2. Driven rotor …………………………. …………………...

3. Driving rotor ………………………….

4. Pin koter ………………………….

5. Penahan katub pembebas poma oli …………………………..

6. Pegas katub pembebas pompa oli …………………………….

7. Katub pembebas pompa oli ……………………… ..

8. Rumah pompa oli …………………………. …………………..

9. Saringan pompa oli …………. ………………

b.2. Pemeriksaan kerja dan pengukuran

a. Pemeriksaan katub Pembebas

1………………………………………………………………………………

2 ………………………………………………………………………………

3………………………………………………………………………………

Hasil pemeriksaan :

Spesifikasi : Katub harus meluncur dengan lembut

Kesimpulan :

b. Pemeriksaan celah ujung

1…………………………………………………………………

2………………………………………………………………….

3………………………………………………………………….

Hasil pemeriksaan

Spesifikasi : Celah ujung STD 0,04 - 0,16 mm Limit 0,20 mm

Kesimpulan :

b.3. Pemeriksaan celah samping

1…………………………………………………………………..

2…………………………………………………………………

3…………………………………………………………………

Hasil pemeriksaan :

Spesifikasi : Celah STD 0,03 – 0,04 mm Limit 0,15 mm

Kesimpulan :

b.4. Pemeriksaan celah body

1……………………………………………………………………..

2…………………………………………………………………….

3…………………………………………………………………….

Hasil pemeriksaan :

Spesifikasi : Celah STD 0,10 – 0,16 mm Limit 0,20 mm

Kesimpulan :

C. Merakit

1.

2.

3. Dst

d. Menguji

1…………………………………………………………………………………..

2…………………………………………………………………………………..

3………………………………………………………………………………….

Hasil Pengujian :

Spesifikasi : Oli harus keluar dari saluran keluar pompa pada putaran ke 10-15 x

Tahanan putaran pompa akan bertambah besar bila saluran keluar

ditutup

Kesimpulan :

e. Mengganti oli filter

e.1 Melepas

1…………………………………………………………………………………..

2…………………………………………………………………………………...

3……………………………………………………………………………………

4….

Hasil kerja :

Spesifikasi : Filter oli dapat dibuka dengan mudah

Kesimpulan :

e.2 Memasang

1…………………………………………………………………… 2………………………………………………………………………

3………………………………………………………………………

4.

5.

6.

7.

Hasil kerja :

Spesifikasi : Pengerasan oli filter hanya dengan menggunakan tangan

Kesimpulan :

……..,……………………..

Mengetahui, Guru Mata Diklat

Kepala SMK TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

………………… Agus Budiman,SPd

NIP …………… NIP……………………….

Selengkapnya...

Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Pengapian

Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Pengapian

Penyetelan dan Servis Sistem Pengapian

Sistem pengapian kendaraan bermotor sangatlah tahan uji, tetapi sebagaimana ditetapkan pabrik pembuatnya, pemeliharaannya harus dilakukan secara berkala agar tetap tahan uji.

  • Untuk memeriksa system pengapian lakukan hal berikut:
  • Parkirlah kendaraan pada tempat yang datar dan pasang rem tangan
  • Angkatlah bonetnya dan kencangkan penyangganya
  • Pasanglah cover pada spatbor.

Secaralah visual periksalah:

- Kabel-kabel tegangan tinnggi, apakah isolasinya robek, terbakar atau aus

- Kabel-kabel tegangan rendah, apakah terbakar, aus atau retak dan rusak atau bagian-bagian tengah pada terminal-terminalnya berjuntai

- Koil pengapian oli bocor, retak atau isolasinya teriris dan kontainer bagian luarnya rusak.

- Tutup distributornya retak, isolasinya teriris dan lemah atau klip (jepitan) pengkelemnya patah.

- Selang-selang vacumnya retak, terbakar atau ada tanda-tanda aus.

· Secara phisik periksalah sambungan-sambungan.

- Perlahan-lahan tarik atau tekan masing-masing kabel listrik (baik yang bertegangan tinggi maupun yang bertegangan rendah) untuk memastikan bahwa kabel-kabel tersebut terpasang dengan kuat pada sambungannya.

- Dengan cara yang sama periksalah sambungan-sambungan selang vacuum.

  • Pastikan bahwa koil pengapian dan resistor ballast terkelem kuat pada engine atau pada panel di bawah bonet.
  • Periksalah saklar pengapian

- Haruslah dipasang dengan kencang di panel instrument.

- Kuncinya tidak boleh longgar pada barrelnya dan gerakan untuk semua tahap pengoperasian harus positif.

Untuk menservis bagian system pengapian yang bertegangan tinggi

  • Lepaskan tutup distributor dan kabel-kabel tegangan tinggi.
  • Lepaskan tombol rotor

- Cabutlah secara langsung dari distributor shaftnya

Gambar 1. Servis Rotor Button (tombol rotor)

· Periksalah rotor button bila:

- bilahnya aus atau longgar

- karbon tracking atau isolasinya retak

- lug atau locating clip atau atau rusak

· Bersihkan rotor button

- Keriklah karbon dari ujung bilahnya tetapi jngan melepaskan logamnya

- Laplah buttonnya dengan kain yang bersih.

Gambar 2. Pemeriksaan Cap (Tutup) Bagian Dalam.

· Periksalah bagian dalam dari distributor cap

- Bila terminal-terminalnya aus atau terbakar

- Bila kontak karbonnya rusak, aus atau longgar

- Karbon tracking

- Bila terdapat retakan-retakan

· Bersihkan distributor cap dan kabel-kabel tegangan tinggi.

Gambar 3. Pemeriksaan Kontak-Kontak Tegangan tinggi

· Periksalah kontak diantara kabel tegangan tinggi dan terminal distributor cap

- Bebaskan pelindung kabel dengan memelintirnya pada cap tower.

- Cabutlah kabel keluar tower sambil memegang pelindungnya.

- Periksalah bagian dalam dari cap tower dan terminal kabel tegangan tinggi bila terjadi korosi

- Dengan hati-hati keriklah setiap karat dari contact points.

- Pasanglah kabel dan pelindung ke distributor cap. Pastikan bahwa kabel terpasang dengan kuat di dalam capnya.

- Ulangi proses seperti ini pada kabel-kabel yang lain.

Catatan:

Ceklah dan gantilah satu kabel setiap saat untuk mencegah susunan pengapian tertukar. Inhibitor uap lembab seringkali tersemprot ke kabel-kabel dan konektor-konektornya.

· Periksalah resistasi kabel-kabel tegangan tinggi

- Perbaharui kabel-kabel bila resistansinya telah melampaui batas yang ditentukan

· Pasanglah rottor button

- Luruskan locating lug atau klip di bagian dalam rotor dengan alur pada poros distributornya.

- Tekanlah rotor pada porosnya dan pastikan bahwa rotor tersebut terpasang dengan kuat pada cam lobes.

- Periksalah apakah rotor berada tepat pada porosnya dan harus kencang.

Catatan:

Beberapa distributor mempunyai penutup debu diantara bagian sekunder dan bagian primernya. Penutup debu ini harus dipasang sebelum rotor dipasang.

· Pasanglah tutup distributor tetapi jangan menghubungkan kabel-kabel tegangan tinggi ke busi.

· Lepaskan busi.

· Periksalah busi terhadap :

- isolasinya rusak atau retak

- kerusakan elektroda-elektrodanya

- jumlahnya, warnanya, penampilan endapan karbon.

- kerusakan seal atau thread (ulir)nya

Gambar 4. Kerusakan Busi Yang Dapat Dilihat.

Catatan:

Kondisi engine dapat ditentukan dengan cara membedakan busi dengan tabel kondisi busi.

Warna dan kondisi Elektroda

Kondisi engine yang dapat diindikasi

Bersih, kekuning-kuningan, coklat atau putih kusam

Kondisi baik, tingkat panas stekernya pas

Lapisan permukaan melepuh

Campuran bahan bakar terlalu encer; steker tidak terpasang dengan tepat; katup-katup engine bocor

Elektroda-elektroda dan permukaan steker kotor oleh oli

Stekernya macet; silinder-silindernya, kendali katup dan piston-pistonya aus

Elektroda-elektroda dan permukaan steker tercemar/kotor oleh jelaga

Campuran bahan bakar terlalu pekat, celah terlalu lebar diantara elektroda-elektrod busi, tingkat panas stekernya tidak tepat

Pemeliharaan rutin untuk merekomendasi waktu penggantian busi harus dijadwalkan. Sangatlah bijaksana bila kita mengikuti rekomendasi ini untuk menjamin standar-standar konsumsi bahan bakar dan emisi kendaran terpelihara.

Bila penggantian busi tidak memungkinkan:

· Bersihkan busi

- Ikuti prosedur pembersihan secara terinci pada manual ini

Gambar 5. Mengikir Elektroda Busi.

· Kikirlah elektroda-elektroda busi.

- Gunakan kikir dengan ujung-ujungnya yang kecil untuk menipiskan kedua elektroda.

- Buanglah busi bila pengikiran ringan (kedalaman 0,10mm) gagal menghilangkan erosinya.


Gambar 6. Pengaturan Celah Busi.

· Aturlah celah-celah busi.

- Pilihlah ukuran kawat yang telah direkomendasi pabrik pembuatnya.

- Bengkokkan elektroda massa sampai sight resistance (resistansi yang terlihat) terasa pada wire gauge pada saat elektroda tersebut melewati celah.

Peringatan:

Jangan mengetok elektroda pusat atau mengaturnya.

· Cuci dan keringkan busi.

- Cucilah busi-busi dengan solvent dan keringkanlah busi-busi tersebut dengan udara tekan.

- Lindungi mata anda dengan kacamata las bila menggunakan penyemprot udara

· Pasanglah busi-busi tersebut ke dalam kepala silinder.

· Hubungkan kabel-kabel tegangan tinggi.

- Tekan kabel-kabel tegangan tinggi ke penjepit-penjepitnya.

- Masukkan pelindung-pelindung pada busi dan tekanlah pelindung tersebut kuat pada tempatnya.

- Ceklah firing order (susunan pembakaran) pada kabel-kabel tegangan tinggi untuk memastikan bahwa kabel-kabel tersebut telah dipasang pada busi yang sesuai/tepat.

- Pasanglah koil kabel tegantgan tinggi.

Untuk memeriksa susunan pembakaran

· Pastikan firing order dari engine.

- Seringkali firing order tersebut timbul pada inlet manifold tetapi bila tidak dapat ditemukan, baca lagi manual bengkelnya.

· Pastikan posisi silinder nomor satu dalam balok silinder.

- Untuk kebanyakan deretan engine-engine, silinder nomor satu berada di depan balok dan silinder-silinder lainnya ada di bagian belakang.

- Pada beberapa engine nomor silinder menyembul pada kepala silinder, atau pada manifold dekat dengan businya masing-masing.

- Bila meragukan, bacalah kembali manual bengkel dari pabriknya.

Gambar 7. Pemeriksan Firing Order.

· Ikuti alur kabel tegangan tinggi yang dihubungkan pada busi nomor satu kembali menuju tutup distributor.

· Dalam mengarahkan rotasi rotor, ikuti alur kabel tegangan tinggi berikutnya ke busi.

- Nomor silinder harus cocok dengan nomor berikutnya pada firing order.

· Periksalah arah rotasi dari rotor.

· Lepaskan kabel tegangan tinngi dan sambunglah kabel terebut ke busi dari silindernya.

· Ulangi sampai semua silinder telah diperiksa.

Menservis bagian system pengapian yang bertegangan rendah

Catatan:

Servis ini dapat dilakukan pada saat bagian (section) bertegangan tinggi sedang diservis. Servis tersebut dilakukan sebelum rotor dan tutup distributornya diganti.

· Lepaskan tutup distributur dengan kabel-kabel tegangan tingginya.

· Lepaskan rotor

- Lepaskan penutup debu bila dilengkapi.

Gambar 8. Melepaskan Contact Points. (Titik-titik sambung).

· Lepaskan contact breaker points.

- Lepaskan skrup-skrup yang mengencangkan point-point pada plat breaker.

- Lepaskan sambungan kabel tegangan rendah dari point-pointnya. Kunci pas pengapian atau obeng mungkin diperlukan.

Catatan:

Pada beberapa distributor, terminal pada sisi badan harus dilonggarkan agar kabelnya dapat dilepaskan.

· Tariklah point-point dari distributor.

Gambar 9. Memeriksa Point-Point.

· Periksalah point-point.

Catatan:

Selalulah mengganti point-point sesuai jadwal waktu servisnya.

- Perbaharui point-point bila lebih dari 1/3 daerah permukaan kontak terbakar atau pitted.

- Pastikan bahwa pegasnya dengan kuat terpasang pada lever moving point. Jangan mencoba untuk mengkeling ulang pegas ke lever, pasang point-point baru.

- Bila kabel tegangan rendah disambungkan ke point-point, pastikan bahwa kabel tersebut tidak telanjang, terjuntai atau putus dan karenanya harus dengan tepat diisolasi dari point yang tepat.

- Pastikan bahwa moving points bebas bergerak pada pivotnya.

· Periksalah kabel-kabel tegangan rendah dalam distributor.

- Kabel plat breaker tidak boleh terjuntai atau putus dab secara kuat harus disambungkan pada badan dan plat breakernya.

· Periksalah bila cam aus atau kasar.

· Pastikan bahwa kapasitornya kencang , kondisi kabelnya baik dan kontak listrik mounting clampnya baik.

Gambar 10. Mengetes Alat Advance.

· Mengetes alat advance mekanik.

- Jepit can dengan jari-jarimu dan cobalah memutarnya. Cam tersebut hanya boleh berputar pada satu arah saja.

- Pada waktu cam berputar, resistansi pegas dapat terasa dan akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya rotasi.

- Gerakan cam tanpa resistansi menunjukkan bahwa alat tersebut aus dan harus diperbaiki.

- Alat tersebut harus diperbaiki bila camnya dapat bergerak secara berlebihan ke atas dan ke bawah porosnya.

- Oli yang berlebihan di seputar alat advance menunjukkkan bushes pada poros distributornya aus. Untuk memastikan bahwa olinya berasal dari engine dan bukan karena pelumasan yang berlebihan lakukan pemeriksaan dengan sangat hati-hati.

Gambar 11. Pelumasan.

· Bersihkan dan lumasilah distributornya.

- Laplah plat breaker dan cam dengan kain yang sudah dibasahi solvent.

- Keringkanlah dengan lap lainnya.

- Teteskan satu atau dua kali oli cair untuk melumasi bagian-bagiannya (parts).

Gambar 12. Membersihkan Point-Point.

· Membersihkan point-point.

- Kikirlah merata masing-masing permukaan kontak dengan kikir pengapian dan kemudian gosoklah dengan kain ampelas atau batu carborundum.

- Cucilah point-point dengan solvent dan keringkanlah dengan kain bersih.

- Pastikan bahwa permukaan-permukaan kontak seluruhnya bersih.

- Teteskan 1 x oli encer pada pivot dari bagian kontak poin yang bergerak.

Catatan:

Pada hampir semua kasus perangkat point yang sangat berkarat atau pitted harus diperbaharui.

Pemasangan point-point ke dalam distributor

- Berikan sedikit gemuk yang titik cairnya tinggi pada rubbing block dari moving point.

- Tempatkan point-poing pada posisinya yang tepat, masukkan skrup-skrup penahan dan kencangkan perlahan-lahan.

- Hubungkan kabel tegangan rendah ke point-point untuk memastikan bahwa semua terminalnya kencang.

- Tempatkan kabel-kabel tegangan rendah sehingga kabel-kabel tersebut tidak menggesek komponen/part lainnya.

Gambar 13. Pemeriksaan Point Alignment (Kesejajaran point).

· Periksalah penjajaran permukaan-permukaan kontak.

- Bengkokkan point-point yang telah pas terpasang dengan alat khusus atau sepasang tang berhidung panjang untuk mensejajarkannya dengan moving point.

Gambar 14. Mengatur Celah Point.

· Atur celah point.

- Putarlah engine sampai rubbing block pada moving point berada pada point tertinggi dari cam lobe.

Catatan:

Jangan memutar engine dengan kipas angin bila businya terpasang karena kipas anginnya dapat rusak.

- Tempatkan feeler gauge diantara point-point sebagaimana ditentukan oleh pabriknya dan longgarkan skrup-skrup penguat.

- Aturlah kontak-kontaknya.

- Kencangkan skrup-skrup dan periksalah celahnya dengan feeler gauge. Feeler gauge tersebut harus masuk tepat diantara point-pointnya.

- Untuk mengatur kembali celah, longgarkan skrup sebagian (hanya dengan jari) dan gerakkan point yang telah ditentukan tersebut sehingga menghasilkan celah yang sesuai. Kencangkan skrup-skrupnya.

· Pasanglah rotor button.

- Paskan penutup debu (bila terpasang) sebelum memasang button.

· Pasanglah tutup distributor dan kabel-kabel tegangan tinggi.

- Pastikan tutupnya ditempatkan dengan benar pada badan distributor.

Servis system pengapian belumlah selesai sampai sudut dwell dan timing (waktu) pengapian telah diperiksa dan disetel.

Gambar15. Sudut Dwell.

Untuk memeriksa dan mengatur sudut dwell, lakukan hal berikut:

· Pastikan bahwa semua alat dan perlengkapan tidak ada di sekitar engine.

· Hidupkan engine dan biarkan sampai mencapai temperatur pengoperasiannya.

· Matikan engine dan hubungkan meter dwell ke system pengapian sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya.

Peringatan:

Cara penyambungan berbeda-beda sesuai dengan meternya.

· .Hidupkan engine dan bacalah bacaan sudut dwellnya.

· Aturlah sudut dwell bila sudut tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi dari pabriknya.

- Untuk memperbesar sudut dwell kecilkan celah point.

- Untuk memperkecil dwell besarkan celah point.

Pengaturan Saat Pengapian (Ignition Timing)

Gambar 16. Menentukan tanda timing (Timing Marks).

Ignition timing dapat dicek dan diatur dengan cara:

· Metoda statis

· Metoda stroboscope (timing light)

Untuk mengecek dan mengatur waktu dengan menggunakan metoda statis;

· Lepaskan busi nomor Satu

· Tempatkan/taruhlah jempolmu di atas lubang busi dan putarlah engine sampai terasa tekanan.

· Lanjutkan memutar engine sampai tanda timing sejajar dengan tanda yang telah ditentukan pada engine.

- Aturlah sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatnya.

· Gantilah busi nomor satu.

· Sambungkan satu kabel dari lampu pengetes ke terminal distributor dari coil pengapian dan kabel lainnya ke massa (earth) yang sesuai.

· Hidupkan pengapian.

· Longgarkan klem distributor dan putarlah badan terminal distributor dari koil pengapian dan kabel lain ke pembumian yang sesuai.

· Pindahkan distributor ke arah rotasi sampai lampu hidup dan kencangkan klem.

· Matikan pengapian dan lepaskan lampu test.

Untuk mengecek dan mengatur saat pengapian dengan menggunakan metoda stroboscope (timing light).

· Hidupkan engine dan biarkan sampai mencapai temperatur pengoperasian.

· Matikan engine dan hubungkan timing light dan tachometer ke system pengapian sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya.

Peringatan:

Metoda penyambungan berbeda sesuai dengan jenis-jenis instrumentnya yang berbeda

· Lepaskan sambungan dan sambungkan selang vacuum yang ada di distributor.

· Bersihkan tanda-tanda timing dengan sehelai kain.

- Bila perlu perbaiki graduation lines (alur-alur graduasi) dengan cat.

· Hidupkan engine dan aturlah kecepatan idle ke jarak yang telah ditentukan.

Gambar 17. Pengecekan Saat Pengapian.

· Arahkan timing light ke tanda-tanda timing.

- Penanganannya harus sangat berhati-hati agar jangan sampai tanganmu, atau timing light bersinggungan dengan bagian-bagian yang berputar.

- Pada beberapa kendaraan sabuk V perlu dilepaskan sehingga tanda-tandanya dapat terlihat.

· Periksalah dan aturlah saat pengapian.

- Longgarkan klem distributor dan putarlah badan distributor sesuai dengan arah rotasinya sampai saat pengapian yang ditetapkan tercapai.

- Kencangkan klem dan cek kembali saat pengapiannya.

Gambar 18. Mengatur Saat Pengapian.

Catatan:

Saat pengapiannya tepat bila tanda timing segaris dengan tanda timing yang terdapat pada badan engine sesuai spesifikasi pabriknya.

· Matikan engine.

· Lepaskan selang vacuum dan hubungkan selang tersebut ke distributor.

· Hidupkan engine dan aturlah putaran idle (langsam) sesuai putaran yang ditetapkan.

· Matikan engine dan lepaskan tachometer dan timing light.

· Lakukan road test terhadap kendaraan.

- Dengarkan bila ada suara yang tidak normal, seperti ‘ketukan’ (‘pinking’).

Servis Sistem Pengapian Elektronik

Sistem pengapian elektronik menggunakan banyak komponen yang sama dengan rancangan mekanisme system kontak point sebelumnya. Prosedur servis untuk busi, kabel-kabel tegangan tinggi, tutup distributor, rotor dan saat pengapian sama dengan kontak point tetapi akan memerlukan pemeriksaan unit advance vacuum dan mekanis.

Peringatan:

Bila menservis system pengapian elektronik,

untuk menjamin agar baik seseorang maupun peralatannya aman haruslah dengan sangat berhati-hati.

Melepaskan dan Mengganti Distributor

· Persiapkan kendaraan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

· Lepaskan busi nomor satu.

· Posisikan crankshaft engine sehingga piston nomor satu berada pada TDC pada saat langkah kompresi.

- Taruh jarimu di atas lubang busi dan engkollah enginenya secara perlahan sampai tekanan dapat terasa.

- Lanjutkan mengengkol engine sampai tanda timing segaris dengan tanda timing yang ada pada badan engine.

Catatan:

Bila kompresi engine menyebabkan pengengkolan engine sulit dilakukan, lepaskan semua busi.

Gambar 19. Melepaskan Distributor.

· Pasanglah busi nomor satu.

· Lepaskan sambungan kabel tegangan rendah pada distributor.

- Dalam beberapa kasus, kabel tegangan rendah dapat dilepaskan pada koil pengapian.

· Lepaskan sambungan pipa advance vacuum pada unit advance pada sisi distributor.

· Goreslah garis pada badan distributor dan engine block.

- Hal ini akan memungkinkan distributor dapat masuk ke engine block pada posisi yang tepat.

· Goreslah garis pada bagian atas badan distributor tepat berada di bawah bila pada rotor..

- Beberapa distributor telah mempunyai goresan ini.

- Garis ini akan menunjukkan lokasi rotor yang tepat saat distributor diganti.

· Kendorkan dan lepaskan baut dan pengikat distributor.

· Tariklah distributor perlahan-lahan dari engine block.

- Saat menarik ke luar distributor dari blocknya, perhatikan arah dan jarak perpindahan rotor. Pada beberapa distributor, rotor bergerak pada saat roda gigi distributor keluar dari roda gigi camshaft. Gerakan ini disebabkan oleh lepasnya roda gigi helic pada penggerak distributor.

Mengganti Distributor

· Periksalah penyekat oleh badan distributor dan gantilah bila rusak.

· Posisikan rotor sehingga bilahnya berada tepat di atas garis yang telah dibuat di bagian atas badan distributor.

- Bila rotor bergerak pada saat distributornya ditarik, tempatkan rotornya pada sebuah titik jauh dari tanda yang sama jaraknya.

· Luruskan tanda pada badan distributor dan engine block dan masukkan distibutornya.

- Mungkin diperlukan untuk memindahkan rotor bolak balik sedikit agar penggerak distributor tersambung.

Gambar 20. Memasukkan Distributor ke dalam Block.

· Posisikan klem dan masukkan klem baut.

· Kencangkan baut klem dengan tangan.

· Sambungkan kabel tegangan rendah ke distributor.

- Pastikan terminalnya kencang.

· Ganti tutup distributor dan kabel-kabel tekanan tinggi.

· Sambungkan kabel massa ke negatif baterai.

· Aturlah saat pengapian sesuai yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya.

· Kencangkan baut klem ke momen yang telah ditetapkan.

· Pastikan bahwa pipa vacuum dihubungkan ke advance unit setelah saat pengapian diatur.

Catatan:

Metoda pelepasan dan pemasangan distributor juga diterapkan pada system pengapian elektronik.

Pembongkaran dan Pemasangan Distributor

Membongkar system pengapian standard lakukan sbb.;

· Lepaskan rotor dari porosnya, dan penutup debu bila dilengkapi.

Gambar 21. Melepaskan Unit Vacuum Advance.

· Lepaskan unit vacuum advance.

- Dengan menggunakan obeng kecil, hati-hati tariklah klip pegas dari pinnya. Pin ini berada di dalam distributor pada plat kontak breaker.

- Pada beberapa kasus, longgarkan dan lepaskan skrup yang melekat pada kabel massa tegangan rendah pada plat breaker. Ujung lainnya dari kabel disolder ke unit vacuum advance.

- Lepaskan skrup-skurp atau mur pengatur micrometer yang mengencangkan unit tsb.

- Tariklah lengan unit dari pin plat breaker dan lepaskan unit.

· Lepaskan Kapasitor.

- Bila kapasitornya terpasang dengan kuat lepaskan skrup pengikatnya dan lepaskan kabel tegangan rendahnya dari terminal pada badannya.

- Bila kapasitor terpasang di bagian dalam dan terintegrasi dengan kabel bertegangan rendah, lepaskan skrup pengikat dan tarik isolasi atau grommet dari badan pada saat kapasitor dilepas.

· Melepas kontak point

· Melepas skrup-skrup pengikat klip penahan tutup yang menempel pada badan dan lepaskan klipnya.

- Umumnya, bila skrup-skrup ini teah dilepaskan plat breaker dapat ditarik dari bagian dalam badan.

· Menarik plat breaker dari badannya.

- Bila plat tidak dapat dicabut, periksa apakah semua skrup pengikatnya telah dilepas.

Gambar 22. Menandari Seperangkat Komponen.

· Tandai beban , pegas-pegas dan pin-pin untuk memastikan pemasangan kembali komponen-komponen tersebut dilakukan dengan benar.

- Catlah dengan menggunakan cat yang cepat kering pada sebagian perlengkapan, ini yang adalah cara penandaan yang tepat.

Peringatan:

Jangan menggunakan kikir untuk menandai pegas karena dapat menyebabkan pegasnya rusak.

· Lepaskan pegas.

· Cabutlah pad dari bagiantengah cam assembly dan lepaskan skrupnya.

· Lepaskan cam assembly dari porosnya.

- Pada beberapa kasus cam assembly ditahan oleh circlip.

Catatan:

Pada beberapa kasus poros penggerak distributor harus dilepaskan sebelum can assembly dibongkar. Cara melapskan shaft akan dijelaskan kemudian.

Gambar 23. Melepaskan Cam Assembly.

· Melepaskan circlip, cam dan poros assembly.

- Jepitlah poros pada ragum yang rahang-rahangnya lembut sehingga platnya berada pada rahang-rahangnya.

- Dengan menggunakan dua obeng masukkanlah obeng-obeng tsb. berhadapan satu dengan yang lain diantara cam assembly dan plat.

- Ungkitlah cam assembly dan circlip lepas dari porosnya.

- Tariklah pad, circlip dan washernya dari tengah-tengah cam assembly.

Catatan:

Jangan melepaskan pad sebelum melepaskan cam assembly karena pad tsb. berfungsi untuk mencegah circlip terlepas ke keluar.

· Dengan menggunakan obeng kecil, hati-hati lepaskan klip-klip pengikat dari pivot pin.

· Tariklah kedua bandul.

Gambar 24. Melepaskan Pin.

· Lepaskan poros dari badan distributor.

- Pilihlah alat yang berongga yang dapat memungkinkan pin pada ujung penggerak poros dapat lewat melalui bagian tengahnya.

- Dengan menggunakan pin punch dan palu yang sesuai, ketuklah pin dari roda gigi penggerak atau collar.

- Posisikan pin di atas alat tersebut dan ketuk pin tsb. dari sisi yang berlawanan ke dalam alat tsb.

- Lepaskan roda gigi penggerak atau collar dari poros.

- Lepaskan poros dari badan distributor.

- Pada waktu poros dilepas, perhatikan posisi thrust washer.

Membersihkan dan Memeriksa Komponen-Komponen

· Bersihkan komponen-komponen dengan cara yang telah dijelaskan pada manual ini.

· Periksalah poros bila terdapat goresan dan keausan pada permukaan bearing dan celahnya dalam badan distributor.

- Dengan hati-hati, jepitlah badan distributor ke dalam ragum yang rahangnya lembut.

- Masukkan poros ke dalam badan.

Gambar 26. Memeriksa Celah Poros.

- Tempatkan dial gauge pada badan distributor sehingga spindlenya berada pada poros.

- Jepitlah poros dan gerakkanlah maju mundur pada arah dial gauge. Amatilah hasil pembacaannya.

- Bagi dualah hasil pembacaan dial gauge dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.

Catatan:

Beberapa distributor tidak mempunyai bushing dan badannya bertindak sebagai permukaan bantalan. Bila celahnya terlalu besar badan distributornya harus diganti.

Gambar 26. Memeriksa Celah Cam Assembly.

· Periksalah cam assembly bila terdapat goresan dan tanda-tanda keausan pada tonjolannya (lobes) dan celah pada poros.

- Pasang kembali cam assembly pada porosnya pada saat badannya masih dijepit pada ragum.

- Posisikan kembali dial gaugenya sehingga spindlenya berada pada cam assembly.

- Jepitlah cam assembly dan gerakkanlah maju mundur pada arah dial gauge. Amati hasil pembacaannya.

- Kurangi bacaan celah poros dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik. Bacaannya harus berada pada rentang 0,04 dan 0,06mm, misalnya bacaan 0,17 mm. Celah porosnya 0,12mm. Celah cam assemblynya (0,17 – 0,12) = 0,05mm.

- Aturlah spindle dial gauge agar poros dapat berotasi.

- Dengan perlahan-lahan, putarlah poros satu kali putaran penuh dan catat reading maksimum untuk masing-masing lobe. Bandingkan bacaannya dan gantilah cam assembly bila perbedaannya lebih besar daripada spesifikasi pabrik pembuatnya.

- Testlah kapasitornya dengan mengikuti prosedur yang telah dijelaskan pada bagian test manual ini.

Gambar 27. Mengetest Unit Vacuum Advance.

· Mengetes unit vacuum advance.

- Tekan lengan unit ke dalam badan sedalam-dalamnya sampai dapat bergerak.

- Tahan jari anda pada sambungan pipa dan lepaskan lengannya (arm).

- Pada saat pegasnya ke luar, akan terasa “hisapan” pada jari anda.

· Gantilah thrust washer bila aus atau rusak.

· Periksalah pegas bila aus dan rusak.

- Bila anda ragu-ragu terhadap kondisi pegas, gantilah pegas tsb.

· Periksalah titik-titik tumpu (pivot points) pada bandul dan cam assembly bila terdapat tanda aus, dan gantilah bila sudah sangat aus.

· Periksalah kondisi kontak point sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Gambar 28. Memastikan Roda Gigi Terkunci.

Untuk memasang distributor pengapian yang standard lakukan hal berikut:

· Pasang thrust washer pada poros dan lumasi semua permukaan bantalan dengan oli encer yang bersih.

· Masukkan poros ke dalam badan dan melalui roda gigi penggerak atau collar.

- Kencangkan roda gigi penggerak atau collar pada poros.

- Selalulah mengganti pin pengaman.

- Pastikan bahwa roda gigi penggerak atau collar dikunci pada poros. Bila ada gerakan diantara poros dan roda gigi, pasanglah pin baru.


Gambar 28. Memeriksa End Float Poros.

· Periksalah end float poros.

- Dengan lembut jepitlah badan distributor pada ragum dengan rahangnya yang lunak.

- Jepitlah dial gauge pada badan pada posisi yang memungkin spindlenya bersinggungan dengan ujung poros.

- Gerakkan poros ke atas dan ke bawah di dalam badan dan amati hasil pembacaan dial gauge.

- Bandingkan hasilnya dengan spesifikasi pabrik

- Jika end float melebihi batas, pasang thrust washer yang lebih tebal pada poros

· Lanjutkan perangkaian distributor dengan cara berlawanan dengan prosedur pembongkaran.

Catatan:

Lumasi semua titik tumpu dengan pelumas yang sesuai. Pastikan bandul-bandul, pegas-pegas dan pena tumpu dipasang mengikuti tanda yang telah dibuat.

Membongkar dan Memasang Distributor Sistem Elektronik

Prosedur membongkar dan memasang distributor pengapian elektronik sama dengan distributor pengapian standard, kecuali dalam melepas dan mengganti pulser generator. Pulser generator menggantikan kapasitor dan kontak point.

Gambar 30. Melepaskan Pulser Generator Jenis Reluctor.

Melepas pulser generator jenis reluctor

· Dengan menggunakan sepasang tang circlip, lepas circlip di bagian atas reluctor.

· Tarik reluctor dari selongsongnya.

- Gunakan dua buah obeng, satu pada setiap sisi reluctor, yang mungkin diperlukan untuk melepasnya.

- Pastikan pin penggerak tidak melompat dari selongsongnya.

Peringatan:

Jangan menggores atau merusak tonjolan yang terdapat pada reluctor sebab hal itu akan menyebabkan sinyal yang terputus-putus yang dikirim ke kotak pemicu.

· Tarik pin penggerak dari selongsong reluctor.

· Lepas stator, pick-up coil dan plat dudukan dari badan distributor.

- Sejajarkan celah pada stator dengan sekrup-sekrup penahan.

- Lepas sekrup pengaman.

- Lepaskan karet penahan dan kabel tegangan rendan dari badan distributor.

· Lepas stator, pick-up coil dan plat dudukan dari badan distributor.

- Sejajarkan celah pada stator dengan sekrup-sekrup penahan.

- Lepaskan plat dudukan dari pick-up coil.

- Tarik ke luar pick-up coil dari stator.

Mengganti pulser generator jenis reluctor

· Lakukan kebalikan dari prosedur pembongkaran.

· Pastikan semua sekrup pengikat kuat dan pada posisi yang benar.

· Bila dapat dilakukan, setel celah udara reluctor sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Catatan:

Feeler gauge yang digunakan harus jenis non-magnetik.

TUGAS

Pertanyaan 1

Jelaskan mengapa system pengapian harus distel sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang ditetapkan pabrik.

Jawaban

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Pertanyaan 2

Identifikasi hal-hal apa saja yang perlu diperiksa selama prosedur servis untuk semua komponen yang ada dalam daftar

Jawaban

Kabel tegangan tinggi

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Kabel tegangan rendah

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Coil Pengapian

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Tutup didtributor

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Rotor

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Busi

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Pertanyaan 3

Identifikasi waktu penggantian busi atau kontak poin yang tepat

Jawaban

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Pertanyaan 4

Pada list di bawah ini, identifikasi kondisi engine berdasarkan warna atau kondisi elektroda busi

Jawaban

Kotor oleh oli

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Elektroda dan permukaan busi kotor oleh jelaga

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Busi bersih, coklat atau putih kusam

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Pertanyaan 5

Untuk semua komponen tegangan rendah di bawah ini, jelaskankan bagian yang memerlukan pemeriksaan sewaktu kegiatan servis

Jawaban

Kontak poin

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Kabel tegangan rendah

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Cam distributor

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Capasitor

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Mekanisme Advancer makanik

………………………………………………………….……………………………………………………………….

………………………………………………………….……………………………………………………………….

Pertanyaan 6

Identifikasi langkah-langkah pemasangan dan penyetelan celah kontak poin

Jawaban

1. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

2. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

3. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

4. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

5. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

6. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

7. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

8. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

9. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

10. .…………………………………………………………………..…………………………………………………

Pertanyaan 7

Identifikasi penyetelan yang diperlukan kalau hasil pembacaan dwell meter seperti berikut

Jawaban

Dwell meter lebih besar dari spesifikasi pabrik

.………………………………………………………………………………………………

Dwell meter lebih kecil dari spesifikasi pabrik

.………………………………………………………………………………………………

Pertanyaan 8

Jelaskan langkah-langkah menyetel saat pengapian dengan menggunakan timing linght

Jawaban

1. .……………………………………………………………………………………………………………………..

2. .………………………………………………………………………………………..……………………………

3. .…………………………………………………………..…………………………………………………………

4. .……………………………………………………………………………………………………………………..

5. .……………………………………………………………………………………………………………………..

6. .……………………………………………………………………………………………………………………..

7. .……………………………………………………………………………………………………………………..

8. .………………………………………………………………………………………………………………..……

Pertanyaan 9

Jelaskan langkah-langkah melepas distributor

Jawaban

1. .………………………………………………………...……………………………………………………..

………………………………………………………………………………..……………………………….

2. ………………………………………………………………………………………………………...………

.………………………………………………………………………………………………………………..

3. .………………………………………………………………………………………………………………..

.………………………………………………………………………………………………………………..

4. .………………………………………………………………………………………………………………..

.………………………………………………………………………………………………………………..

5. .………………………………………………………………………………………………………………..

.………………………………………………………………………………………………………………..

Pertanyaan 10

Jelaskan langkah-langkah penggantian distributor

Jawaban

1. .………………………………………...………………………………………………………………………

………………………………………………………………..……………………………………………….

2. ………………………………………………………………………………………..……………………….

………………………………………………………………………………………………………………...

3. …………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

5. …………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

Selengkapnya...